Record Detail Back

XML

Perancangan Pusat Kegiatan Anak Terlantar Dengan Edukasi Informal di Kalideres, Jakarta Barat Melalui Pendekatan CPTED (Crime Prevention Through Environmental Design)


Pada tahun 2020, Indonesia masih menduduki peringkat ke-58 dari 133 negara dalam tingkat crime index di dunia (Numbeo, 2020). Menurut data statistik mengenai kriminalitas, jumlah kejahatan tertinggi di Indonesia berada di kota DKI Jakarta. Namun, berdasarkan indikator kriminal lain yaitu crime clock atau selang waktu terjadinya tindak kejahatan menunjukkan adanya perpanjangan interval sejak tahun 2016 (Badan Pusat Statistik, 2019). Perpanjangan interval ini berbanding lurus dengan adanya program bantuan pemerintah dalam memperbaiki pendidikan Indonesia sejak tahun-tahun sebelumnya. Perancangan pusat kegiatan anak-anak di Jakarta Barat untuk anak terlantar yang berasal dari keluarga tidak mampu dapat menjadi sebuah wadah untuk memberikan pemenuhan hak dasar anak akan pendidikan informal yang seharusnya diberikan oleh keluarga. Sebuah bangunan pusat kegiatan anak juga memberi perhatian kepada keluarga dari anak tersebut agar keluarga dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Pendidikan informal sesuai untuk diterapkan kepada anak yang belum pernah mengikuti kegiatan pendidikan karena karakteristiknya yang lebih bebas. Untuk menghasilkan perancangan bangunan pusat kegiatan anak yang efektif dalam perkembangan anak, maka diperlukan desain lingkungan fisik yang terkontrol untuk mengatur stimulasi yang akan diterima oleh anak ketika berada di bangunan tersebut. Tujuan ini dapat dicapai dengan menggunakan teori pendekatan arsitektur CPTED. CPTED bertujuan untuk membentuk ruang aktivitas yang terkontrol melalui lingkungan fisik selama masa tumbuh kembang anak untuk menghasilkan generasi yang berkualitas.
Wibowo, Grace Gabriella - Personal Name
Batch 4
NONE
Text
Indonesia
Podomoro University
2021
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...