Record Detail Back

XML

Re-desain Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Sensorik Netra Tan Miyat di Bekasi dengan Pendekatan Sense of Architecture


Latar belakang masalah pada penelitian ini berdasarkan pada jumlah penyandang sensorik netra yang di terbelakangkan dalam lingkungan sosial sehingga perlu adanya wadah edukasi untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan para penyandang sensorik netra. Balai Rehabilitasi Sosial tidak dapat merespon dan memenuhi kebutuhan penyandang sensorik netra. Fokus penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan fungsi balai rehabilitasi serta bagaimana peran sense of architecture dapat mempengaruhi kualitas hidup penyandang sensorik netra dalam indra yang mereka miliki. Teori yang digunakan adalah sense of architecture. Teori tersebut terdapat dalam literatur The Eyes of the Skin yang ditulis oleh Juhani Pallasma. Proses penelitian didasarkan pada studi literatur, observasi, wawancara serta analisa data, sehingga dapat menarik kesimpulan yang dapat digunakan sebagai kriteria perancangan pada balai rehabilitasi sosial. Balai rehabilitasi sosial ini memiliki konsep see-through yaitu dengan indra yang dimiliki pengguna dapat merasakan kebebasan terhadap ruang sehingga pengguna dapat bereksplorasi serta mobilitas dan orientasi secara mandiri. Dalam penerapan desain lebih menekankan kepada perangsangan indra terhadap persepsi ruang. Massa bangunan dibuat terpisah berdasarkan fungsi serta zona ruang dan ditengahnya terdapat courtyard. Desain ruang-ruang aktivitas secara interaktif untuk merangsang indra sehingga memberikan pengalaman ruang yang berbeda dan tidak monoton.
Batch 4
NONE
Text
Indonesia
Podomoro University
2021
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...