Record Detail Back
Perancangan Fasilitas Permakaman Buddhisme dengan Pendekatan Semiotika Arsitektur di Ancol, Jakarta Utara
Dalam menjalankan kehidupan, ketidaktahuan manusia terhadap esensi dari hidupnya yang menyebabkan timbulnya problematika dalam melihat sebuah kematian yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menunjukan eksistensi diri. Untuk mengembalikan eksistensi seorang Buddhis dilakukan dengan memahami terlebih dahulu makna kehidupan dan kematian dalam pandangan Buddhisme. Kehidupan merupakan sebuah perjalanan untuk melenyapkan penderitaan dan mencapai titik pencerahan. Sedangkan kematian dilihat sebagai perhentian sementara untuk menuju ke kehidupan yang sempurna. Hal tersebut yang menjadi landasan dasar seorang Buddhis dalam menyikapi suatu kematian. Namun, tipologi permakaman saat ini hanya mementingkan aspek estetika dan fungsional tanpa memperhatikan makna dalam sebuah pemakaman, sehingga ritual pemakaman menjadi terputus. Hal ini menunjukan pentingnya sebuah tipologi permakaman mampu menyampaikan makna dari kehidupan dan kematian seorang Buddhis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi tapak perancangan yang sesuai dengan kebutuhan ritual pemakaman, mengidentifikasi elemen Buddhisme yang diperlukan untuk membantu pengguna dalam memaknai kehidupan dan kematian, serta mengimplementasikan bahasa desain yang mampu menyampaikan makna kehidupan dan kematian Buddhisme dalam perancangan arsitektur permakaman. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data etnografi dan metode analisis semiotik. Metode semiotik digunakan mengkaji sistem tanda pada simbol-simbol Buddhisme. Hasil dari penerapan semiotika diterapkan kedalam perancangan berupa pembentukan massa, pengalaman ruang, skala, warna, penggunaan material dan permainan solid-void.
Catherine Angelina - Personal Name
NONE
Text
Indonesia
Podomoro University
2022
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...