Record Detail Back
Analisis Kemampuan Pragmatik Mahasiswa Bisnis Perhotelan Universitas Agung Podomoro Dalam Meminta Maaf Menggunakan Bahasa Inggris Dalam Konteks Frontliner Hotel
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pragmatik dalam meminta maaf pada mahasiswa bisnis perhotelan dalam konteks frontliner hotel, strategi meminta maaf, persamaan dan perbedaan dalam penggunaan fitur linguistik, strategi responden dalam meminta maaf berdasarkan pengalaman magang mereka, dan pandangan mereka mengenai kemampuan meminta maaf di industri perhotelan. Partisipan dari studi penelitian ini adalah 16 mahasiswa bisnis perhotelan tahun akhir di Universitas Podomoro. Kemudian dibagi menjadi 2 grup berdasarkan tahun angkatan, dan dibagi lagi menjadi 2 grup berdasarkan lokasi pengalaman magang mereka: luar negeri dan dalam negeri. Metode penelitian menggunakan discourse analysis dengan metode campuran. Written Discourse Completion Test (WDCT) digunakan untuk mengumpulkan data, yang dimana tes pertama sebelum diberikan pengetahuan atau teori tentang strategi meminta maaf, dan tes kedua setelah diberikan. Responden juga melakukan tes level Inggris dari situs “Cambridge English.” Kriteria penilaian untuk menilai kemampuan pragmatik dalam meminta maaf diadaptasi dari Cohain (1994), Pinyo, Aksornjarung, & Laohawiriyanon (2010), dalam Khamyod & Aksonjarung (2011), menganalisis strategi meminta maaf diadaptasi dari (Olstain & Cohen, 1986; in Wardoyo, 2017), dan menghitung frekuensi diadaptasi dari Sirikhan (2010) untuk mengungkap bentuk linguistik. Hasilnya mengungkapkan bahwa kemampuan pragmatik kedua angkatan cukup bagus dan tidak mempunya perbedaan yang signifikan. Komponen strategi meminta maaf ‘ekspresi meminta maaf’ dan ‘menawarkan perbaikan’ mudah untuk diungkapkan oleh kedua grup, akan tetapi mereka masih kesulitan dalam menggunakan komponen ‘pengakuan tanggung jawab’ dan ‘janji kesabaran.’ Ada kesamaan dan perbedaan dalam penggunaan fitur linguistik. Strategi meminta maaf mereka berdasarkan penglaman magang mereka berbeda, hal tersebut lebih didasarkan pada situasi yang terjadi saat itu. Ditemukan juga bahwa pemberian pengetahuan atau teori tentang strategi meminta maaf menunjukkan kedua grup mengalami peningkatan yang signifikan, begitu juga dengan angka kemunculan komponen strategi meminta maaf. Analisis ini menunjukkan kecakapan berbahasa Inggris memiliki pengaruh terhadap kemampuan pragmatik dalam meminta maaf.
Joselina, Mega - Personal Name
Batch 3
NONE
Text
Indonesia
Podomoro University
2020
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...