Record Detail Back

XML

Desain dan Volume Pekerjaan Struktur Gedung Perkantoran Tujuh Lantai Tahan Gempa Berdasarkan SNI 1726:2019


Gedung bertingkat merupakan salah satu jenis bangunan yang sedang banyak dibangun di Indonesia, salah satunya gedung perkantoran. Pembangunan gedung perkantoran merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan fasilitas infrastruktur dan aktivitas perekonomian. Oleh sebab itu, gedung perkantoran wajib didesain sebaik mungkin dengan mempertimbangkan setiap aspek demi menjamin kenyamanan dan keamanan penggunanya. Dalam proyek akhir ini akan dilakukan perhitungan desain dan volume gedung perkantoran tujuh lantai yang tahan gempa. Gedung perkantoran tujuh lantai tahan gempa ini berlokasi di Kota Medan. Elemen struktur yang tercakup dalam proyek akhir ini adalah balok, kolom, pelat lantai, tangga, pile cap, dan pondasi tiang pancang. Beban yang direncanakan untuk bekerja pada sistem rangka struktur ini adalah beban mati, beban hidup, dan beban gempa. Beban hidup dan beban mati dihitung mengacu pada SNI 1727:2020 ‘Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lain’. Beban gempa dihitung mengacu pada SNI 1726:2019 ‘Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-Gedung’. Gedung perkantoran ini terletak di area kategori desain seismik (KDS) level D sehingga tidak diizinkan untuk menerapkan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) dan harus didesain dengan menerapkan syarat Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Dimensi dan kebutuhan tulangan untuk masing-masing elemen struktur dihitung mengacu pada SNI 2847:2019 ‘Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan’. Hasil desain struktur atau dimensi dan jumlah tulangan yang diperoleh kemudian digunakan untuk menghitung volume pekerjaan struktur. Volume pekerjaan struktur dalam proyek akhir ini meliputi volume pekerjaan bekisting, volume pekerjaan beton, dan volume pekerjaan pembesian. Perhitungan volume pekerjaan struktur didasari oleh peraturan dari Standar Metode Pengukuran Indonesia (SMPI). Hasil akhir yang diperoleh dari proyek akhir ini adalah struktur bangunan tahan gempa yang menerapkan dua jenis pelat lantai, tiga tipe balok, dua tipe kolom, dan satu tipe pondasi. Masing-masing elemen struktur tersebut dihitung dimensi, kebutuhan tulangan, volume pekerjaan bekisting, volume pekerjaan beton, dan volume pekerjaan pembesian.
Paula Angeline - Personal Name
NONE
Text
Indonesia
Podomoro University
2022
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...