Record Detail Back

XML

Perancangan Terminal Lintas Lebak Bulus dengan Pendekatan Walkability


Terminal Lintas Lebak Bulus merupakan pengganti sementara Terminal Lebak Bulus yang dibongkar karena pembangunan Depo MRT pada tahun 2014. Terminal ini memiliki kondisi yang tidak memadai karena hanya mengutamakan fungsi tanpa mengoptimalkan kenyamanan pengguna. Terminal Lintas terletak sejauh 400 meter dari stasiun moda transportasi lainnya tanpa penghubung yang memadai. Keterbatasan lahan yang juga dialaminya menyebabkan mikrolet dan bus DAMRI harus beroperasi di luar Terminal Lintas tersebut. Lebak Bulus merupakan area berorientasi transit (TOD) yang harus memperhatikan walkability sebagai faktor utama dalam mencapai keberhasilan prinsip berjalan kaki untuk mendukung prinsip TOD lainnya seperti perpindahan antarmoda transportasi umum (prinsip transit). Sebagai terminal bus, Terminal Lintas ini setidaknya harus menggunakan pedoman perancangan terminal yang sudah ada serta akan lebih baik apabila terintegrasi dengan stasiun moda transportasi lainnya. Peneliti menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan beberapa instrumen seperti menyebarkan kuesioner, wawancara, observasi, lalu menganalisis semua hasil dengan interpretasi pribadi. Penelitian menghasilkan perancangan dengan konsep 'urban valley' yakni menciptakan jalur bus mikrolet pada bagian tengah terminal sekaligus untuk menaik-turunkan penumpang sehingga terjadi aktivitas dan sirkulasi yang efektif walaupun terbangun di atas lahan yang terbatas. Mewujudkan terminal lintas yang layak juga dilakukan dengan penyediaan dan maksimalisasi fasilitas yang mengutamakan aspek kenyamanan dan keamanan pengguna. Selain itu diciptakan ruang dan sirkulasi yang cukup untuk bus dan mikrolet beroperasi. Perancangan jalur pejalan kaki yang lebih lebar, lengkap, aman, nyaman, humanis, serta saling terkoneksi di dalam bangunan dan tapak mendukung aktivitas berjalan kaki lebih baik. Penyediaan JPO dari/ke Stasiun MRT dan Halte Transjakarta Lebak Bulus mendukung integrasi antarstasiun moda. Dengan terciptanya solusi tersebut, diharapkan masyarakat lebih termotivasi untuk berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum sehingga Lebak Bulus dapat menjadi kawasan TOD yang lebih optimal.
Nethania Budiardjo - Personal Name
NONE
Text
Indonesia
Podomoro University
2022
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...