Record Detail Back

XML

Pengembangan Pemodelan CTR (Cause, Type, and Response) Kecelakaan Kerja Konstruksi


Selama lima tahun terakhir, banyak terjadi kasus kecelakaan konstruksi di Indonesia mulai dari jatuh dari ketinggian, tertimpa material dan alat, serta terperangkap. Kecelakaan-kecelakaan tersebut tidak hanya melukai pekerja, tetapi juga merenggut nyawa para pekerja. Suatu jenis kecelakaan dapat terjadi karena dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri pekerja dan faktor eksternal berasal dari luar diri pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pemodelan penyebab, jenis, dan respon kecelakaan konstruksi serta melihat hubungan antara jenis dan penyebab kecelakaan konstruksi. Metode analisis hasil wawancara yang digunakan adalah analisis konten yang dilakukan dengan cara mengumpulan data hasil wawancara dan mengkuantifikasikan data sebagai bentuk penjabaran deskriptif berdasarkan jenis, penyebab, dan respon kecelakaan. Selanjutnya, dibuatlah pemetaan yang menggambarkan hubungan antara jenis dan penyebab kecelakaan konstruksi, serta membandingkan hasilnya dengan literatur yang ada. Hasil akhir dari penelitian ini adalah suatu bentuk pemodelan yang disebut Pemodelan CTR (Cause, Type, and Response) Kecelakaan Kerja Konstruksi. Terdapat enam bentuk pemodelan yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kecelakaan konstruksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan hasil dengan pendapat literatur yang ada pada jenis kecelakaan “terperangkap” dan yang berkaitan dengan “masalah pernafasan”. Pada jenis kecelakaan “terperangkap” dan “masalah pernafasan” menunjukkan bahwa pekerja dengan usia muda cenderung mengalami kecelakaan dikarenakan kurang hati-hati dan cenderung menganggap sepeleh pekerjaan. Akan tetapi, pada literatur tertulis bahwa semakin tua pekerja, maka kemungkinan untuk mengalami kecelakaan semakin tinggi. Hasil lain penelitian ini adalah pada respon kecelakaan konstruksi yaitu “tanya jawab pasca prosedur trauma-stres” yang ternyata sangat jarang dilakukan di proyek konstruksi. Padahal tahap tersebut sangatlah penting tidak hanya untuk mengetahui kondisi fisik dan psikologi korban, tetapi juga sebagai bahan evaluasi terkait kesehatan dan keselamatan kerja konstruksi. Dengan mengetahui penyebab kecelakaan kerja konstruksi melalui keenam hasil pemodelan CTR tersebut, diharapkan dapat menjadi acuan para kontraktor dan pelaku konstruksi lainnya dalam merespon kecelakaan konstruksi dengan lebih baik.
Yosephine, Grace - Personal Name
Batch 2
NONE
Text
Indonesia
Podomoro University
2019
Jakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...